Ujang Sudirman saat memberi penyuluhan pada acara Workshop Pembentukan Perlindungan Perempuan Lansia yang Responsif Gender yang digelar di Aula Hotel Nan Tongga Pariaman, Senin (29/10) pagi.

Erwin | 29 Oktober 2018

Kominfo Kota Pariaman --- Pemko Pariaman melalui Dinas DP3AKB Kota Pariaman mendatangkan Ujang Soedirman tokoh masyarakat Kabupaten Kepahiang Bengkulu untuk menjadi narasumber dan fasilitator pada acara Workshop Pembentukan Perlindungan Perempuan Lansia yang Responsif Gender yang digelar di Aula Hotel Nan Tongga Pariaman, Senin (29/10) pagi.

Ujang Soedirman yang merupakan tokoh masyarakat Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu ini adalah tokoh masyarakat terbaik dalam mewujudkan program Perlindungan Lansia yang Responsif Gend er Menuju Lansia Kepahiang Maju,Mandiri, Sejahtera yang di programkan oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Kadis DP3AKB, Alfian Harun dalam sambutan workshop tersebut mengatakan sengaja mengudang Ujang Soedirman ke Kota Pariaman sebagai narasumber dan fasilitator untuk memberi motivasi kepada lansia yang ada di Kota Pariaman.

"Memasuki masa lanjut usia (60 tahun ke atas), bukan berarti seseorang tidak produktif dan diabaikan oleh lingkungan sosial. Namun sebaliknya, lansia memiliki potensi untuk berdaya di masa senjanya", terangnya.

“Menjadi catatan penting bagi kita semua, yakni bagaimana dari sekarang, kita harus memperhatikan lansia", lanjutnya.

Harapan kami, upaya ini dilakukan sekaligus untuk menunjukkan kesungguhan Pemko Pariaman untuk menghormati, melindungi, memenuhi, dan memajukan hak-hak perempuan lansia, serta berusaha memenuhi kesejahteraan mereka,” tutupnya mengakhiri.

Sementara itu, Ujang Soedirman selaku Narasumber dan Fasilitator pada kegiatan workshop tersebut mengatakan bahwa sesuai dengan undang-undang nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia mengamanatkan perlunya lanjut usia untuk diberdayakan sehingga dapat berperan dalam kegiatan pembangunan nasional.

Dikatakannya bahwa tujuan dari kegiatan ini kita lakukan adalah untuk memberikan rasa aman kepada lansia agar terpenuhinya hak azasinya.

"Perlindungan pada lansia tidak hanya terbatas pada upaya memberikan perlindungan dari ancaman pihak lain (kekerasan dan kriminalitas) tapi lebih pada upaya pemberdayaan dan pelayanan untuk meningkatkan kualitas lansia sehingga masa lansia dapat dijalani dengan sejahtera dan bahagia", terangnya.

"Agar Lansia dapat menjalani kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip independen, partisipasi, kepedulian, aktualisasi diri dan harga diri, dilihat dari aspeknya, perlindungan mencakup akses, partisipasi, control dan manfaat", lanjutnya.

Ia juga menjelaskan bahwa penduduk yang telah memasuki masa lansia itu yaitu usia 60 tahun ke atas, penduduk yang akan segera memasuki masa lansia (pralansia) yaitu usia 45 tahun – 64 tahun dan penduduk usia muda yaitu sekitar di bawah usia 45 tahun.

Jumlah penduduk lansia cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kondisi ini antara lain disebabkan semakin meningkatnya kondisi sosial ekonomi penduduk yang ditunjukan dari semakin tingginya angka harapan hidup.

Mantan Dosen IPDN Kemendagri ini juga menjelaskan tentang bagaimana kegiatan yang ada di kampung halamannya di Pondok Silaturahmi Lansia di Kabupaten Kepahiang Bengkulu.

Pondok Silaturahmi Lansia ini merupakan wadah tempat berkumpulnya para lansia dalam melakukan kegiatan yang positif. Pondok silaturahmi lansia ini di prakasai langusng oleh Tokoh Masyarakat Bapak Ujang Sudirman.

"Kegiatan dan fasilitasi yang ada di Pondok Silaturahmi Lansia ini antara lain adanya taman lansia, Pelayanan Kesehatan Dasar Lansia, Kantor Lansia, Ruang Bermusik Lansia dan Ruang Pengajian Lansia", terangnya.

"Ia berharap dengan adanya kegiatan Workshop Pembentukan Perlindungan Perempuan Lansia yang Responsif Gender di Kota Pariaman ini dapat memotivasi lansia yang ada di Kota Pariaman agar lansia dapat menjalani kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip independen, partisipasi, kepedulian, aktualisasi diri dan harga diri, dilihat dari aspeknya, perlindungan mencakup akses, partisipasi, control dan manfaat", tutupnya mengakhiri.

MC Kota Pariaman

Share Berita: