Erwin | 22 Februari 2020

Kominfo Kota Pariaman --- Forum Batajau Seni Piaman adalah gerakan para seniman lingkup Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Forum ini berdiri sejak tanggal 28 Desember 2018. Iven pertama yang dibuat adalah launching Forum Batajau Seni Piaman di Gor Sungai Sariak, Durian Gadang.

Pada tahun 2019 lalu, Batajau Piaman kembali sukses menggarap tujuh macam iven kesenian secara berturut-turut.

Selain itu, Batajau Piaman juga turut melakukan kegiatan aksi sosial kemanusiaan salahsatunya aksi penggalangan dana untuk almarhumah Intan Kirana gadis yang mengidap penyakit kanker tulang punggung di Nagari Bisati, Kab Padang Pariaman.

Keberadaan Batajau Piaman ini mendapat apresiasi dari masyarakat, karena tidak hanya bergerak dibidang seni saja tapi juga aksi sosial kemanusiaan dalam membantu saudara kita yang memerlukan uluran tangan.

Setelah aksi tersebut, Batajau Piaman semakin dikenal dengan sering diundangnya ke radio dan juga iven yang salahsatunya digelar oleh Komunitas Solidaritas Tugu Gempa (STG) Padang dalam konser amal di Hari Buku Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 17 Mei 2019.

Kabar terbarunya, dalam waktu dekat ini, Batajau Piaman sedang mempersiapkan iven HUT ke 3 Rangkiang Palito tanggal 29 Februari 2020.

Sanggar Rangkiang Palito Sungai Sariak ini merupakan sanggar yang tergabung dalam forum Batajau Piaman. Mereka kabarnya turut memboyong sanggar dan komunitas seni yang ada di Kota Pariaman seperti Komunitas Darak Badarak, Sanggar Tampuniak, Sanggar Lenggang Sapayuang dan Komunitas Ranah Batuah untuk berkolaborasi. Sementara dari Kab Padang Pariaman, Sanggar Durga, Umbuik Mudo dan Sanggar Baringin Sati.

Ketua Sanggar Rangkiang Palito, Dimas membenarkan, bahwa pihaknya mengundang sanggar di Kota Pariaman untuk mensukseskan acaranya tersebut.

Dimas yang juga merupakan bendahara forum Batajau Piaman ini juga mengatakan, bahwa kegiatan ini dipelopori oleh para seniman Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman yang tergabung dalam forum Batajau Piaman.

" Sejauh ini, teman-teman yang ikut latihan sangat antusias untuk mempersiapkan iven kita di akhir februari nanti “, sebut dimas.

Ia juga menyampaikan, karya tari dan musik ini dipersembahkan sebagai upaya membangkitkan kembali semangat pemuda-pemudi untuk mau mengenal kesenian budaya pariaman khususnya.

“ Melestarikan kesenian tradisonal kita, agar kesenian yang kita miliki tetap terus berkembang kemudian hari “, pungkasnya.

Selain itu, Rangkiang Palito juga dibantu oleh Sanggar Baringin Sati, Koto Mambang. Sanggar yang diketuai oleh Wendy Nanda Putra ini juga turut membantu memfasilitasi instrumen musik dalam proses latihan Rangkiang Palito menjelang iven.

“ Inilah bentuk kekompakan kami, tidak ada kata bersaing antara Rangkiang Palito dengan Baringin Sati “, ujar wendi yang juga alumni ISI Padang Panjang ini.

“ Justru saling melengkapi dan suport satu sama lain, tidak ada kata bersaing karena seniman itu ada bukan untuk bersaing tapi justru untuk menyatukan “, tegasnya.

Wendi berharap generasi milenial harus peka terhadap keberadaan seni budaya kita. Selain itu wendi juga mengajak agar pemuda melakukan kegiatan yang produktif serta berdampak positif bagi masyarakat sekitar. (Erwin/Wendy)

MC Kota Pariaman

Share Berita: